Kontribusi Ilmu Kimia Dalam Bidang Elektronika & Instrumentasi

Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi dan sifat suatu zat atau materi dari skala atom hingga molekul, perubahan, dan interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Ilmu Kimia disebut juga “Central Science” karena peranannya yang sangat penting dan terkait dengan dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, salah satunya adalah Bidang Elektronika & Instrumentasi.

Kontribusi  Ilmu Kimia  Dalam  Bidang Elektronika  &  Instrumentasi
Sirkuit  Elektronika
Bidang Elektronika Instrumentasi tidak lepas dari istilah “listrik”. Listrik dapat dipelajari melalui ilmu kimia, yakni melalui Reaksi Redoks. Reaksi Redoks dalam ilmu kimia dapat terbagi menjadi dua, yaitu Reaksi Redoks Spontan (dengan sendirinya) dan Reaksi Redoks Tidak Spontan (perlu bantuan dari luar). Reaksi redoks spontan berpotensi dapat menghasilkan energi listrik. Sedangkan reaksi redoks tidak spontan justru memerlukan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh reaksi redoks spontan dapat digunakan untuk menjalankan reaksi redoks tidak spontan.

Pada bidang Elektronika & Instrumentasi (elins), ilmu kimia bermanfaat dalam pembuatan produk-produk yang berkaitan dalam bidang elins itu sendiri. Penerapan arus listrik lemah  dalam bidang elins tidak pernah lepas dari bahan atau peralatan seperti semi-konduktor, kabel listrik (pembungkus/ isolatornya). Semua bahan- bahan yang digunakan dalam Bidang Elektronika & Instrumentasi itu dibuat dengan menggunakan pemahaman dari ilmu kimia, diantaranya sebagai berikut :

1. Semi-Konduktor

         Bahan semi-konduktor merupakan komponen yang sangat penting dan merupakan bagian utama dari hampir semua rangkaian elektronik. Bahan semi-konduktor banyak digunakan untuk pembuatan Transistor, thyristor tegangan tinggi, dan CCD untuk kamera video. Proses pembuatan bahan semi-konduktor dengan Teknik Irradiasi merupakan metode terbaik saat ini untuk memproduksi bahan semi-konduktor dengan tingkat kemurnian sangat tinggi.

2. Kabel Listrik (pembungkus / isolatornya)

         Secara Umum, kabel terdiri atas satu atau lebih logam konduktor yang dibungkus dengan bahan isolator. Kabel jenis ini sering ditemui untuk pengiriman pulsa listrik dalam bidang telekomunikasi. Isolasi kabel listrik umumnya dibuat dari bahan plastik polietilen atau polivinil chlorida (PVC). Kedua polimer ini merupakan jenis linier, yaitu Polimer yang melunak atau meleleh apabila dipanaskan.

         Plastik PVC dari bahan Polimer hasil irradiasi dapat mempertahankan kepadatannya pada temperatur yang tinggi dibandingkan plastik PVC biasa (hasil proses kimia). Hal ini dikarenakan  plastik PVC dari bahan polimer memiliki ikatan atom yang kuat serta tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu / temperatur. Dengan teknologi irradiasi ini, bahan isolasi kabel lebih kuat, lebih elastis, dan lebih tahan terhadap cairan & minyak.

         Saat ini logam-logam konduktor yang digunakan untuk kabel transmisi listrik masih memiliki komponen tahanan-dalam, sehingga menyebabkan sebagian arus listrik yang dialirkannya berubah menjadi panas. Karena terjadi pemanasan, maka kuat arus yang mengalir dalam kabel harus dibatasi. Itulah sebabnya, barang-barang elektronik seperti komputer dilengkapi dengan kipas angin untuk mengeluarkan panas yang terjadi dalam sirkuit-sirkuitnya.

Berlangganan Artikel Terbaru

Share on Google Plus

About TEKNO ALDEBRAN

Blog berbagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tentang Komputer, Mobile, Elektronika, Internet, Info Teknologi serta Tips dan Trik.