Tata surya merupakan suatu sistem ruang angkasa yang terdiri atas Matahari sebagai pusat, planet, satelit, komet, meteor, dan anggota – anggota lain yang mengelilinginya. Fenomena dalam sistem tata surya menimbulkan pemikiran mengenai asal mula terjadinya Tata Surya.
Teori pembentukan Tata Surya sebagai berikut :
1) Teori Nebula atau Teori Kabut
Teori Nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant ( 1775 ) dan Laplace ( 1796 ). Tata Surya berasal dari kabut di ruang antarbintang yang dipilin di jagat raya. Kabut berasal dari gas, debu, dan es. Kabut berputar dan menyusut akibat gravitasi yang dimilikinya. Kabut berpilin ada yang terlepas dan membentuk gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut. Gumpalan kabut membeku dan membentuk planet – planet.
2) Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh Thomas C.Chamberlain ( 1843 - 1928 ) dan diperkuat oleh Forest R.Moulton ( 1872 – 1952 ). Teori ini menunjukkan pada awalnya Tata Surya hanya terdiri atas Matahari. Hingga suatu saat terdapat sebuah bintang yang melintas dekat Matahari. Matahari dan Bintang tersebut tarik – menarik, sehingga menyebabkan sebagian material padat berhamburan dan bergerak bebas. Material yang terlepas akan mendingin dan memadat menjadi benda yang berukuran lebih kecil. Benda tersebut saling bertabrakan dan membentuk berbagai kenampakan di angkasa seperti planet, satelit, asteroid, dan komet.
3) Teori Pasang Surut Bintang
Teori Pasang Surut dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys. Teori ini menjelaskan pada awalnya terdapat dua bintang yang berdekatan. Gaya tarik – menarik antarbintang menyebabkan sejumlah materi mengalami proses pasang surut. Sebagian massa dari salah satu Matahari terlepas membentuk planet dan objek angkasa lain.
4) Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle. Teori ini menyatakan bahwa semula terdapat dua bintang yang mengelilingi medan gravitasi. Bintang satu menabrak bintang yang lain. Bintang yang bertahan akan menjadi Matahari dan bintang yang menjadi kepingan gas membentuk planet – planet serta benda angkasa. Benda angkasa seperti planet tertahan oleh gravitasi Matahari pada garis edarnya.
5) Teori Protoplanet
Teori Protoplanet atau kondensasi dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker dan Gerard P.Kuiper. Menurut kedua pakar tersebut, tata surya terbentuk dari gumpalan awan dan debu. Gumpalan awan gas mengalami pemampatan yang kemudian berpilin membentuk cakram. Partikel di bagian tengah cakram mengalami tekanan kuat dan membentuk Matahari. Bagian tepi yang berputar lebih cepat, terpecah menjadi gumpalan kecil kemudian membentuk planet dan objek angkasa lain seperti asteroid dan komet.
Itulah penjelasan singkat mengenai teori - teori pembentukan tata surya. Semoga pada artikel kali ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang proses pembentukan Tata Surya
( Baca Juga : Proses Pembentukan Jagat Raya )
Ilustrasi Tata Surya |
1) Teori Nebula atau Teori Kabut
Teori Nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant ( 1775 ) dan Laplace ( 1796 ). Tata Surya berasal dari kabut di ruang antarbintang yang dipilin di jagat raya. Kabut berasal dari gas, debu, dan es. Kabut berputar dan menyusut akibat gravitasi yang dimilikinya. Kabut berpilin ada yang terlepas dan membentuk gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut. Gumpalan kabut membeku dan membentuk planet – planet.
2) Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh Thomas C.Chamberlain ( 1843 - 1928 ) dan diperkuat oleh Forest R.Moulton ( 1872 – 1952 ). Teori ini menunjukkan pada awalnya Tata Surya hanya terdiri atas Matahari. Hingga suatu saat terdapat sebuah bintang yang melintas dekat Matahari. Matahari dan Bintang tersebut tarik – menarik, sehingga menyebabkan sebagian material padat berhamburan dan bergerak bebas. Material yang terlepas akan mendingin dan memadat menjadi benda yang berukuran lebih kecil. Benda tersebut saling bertabrakan dan membentuk berbagai kenampakan di angkasa seperti planet, satelit, asteroid, dan komet.
3) Teori Pasang Surut Bintang
Teori Pasang Surut dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys. Teori ini menjelaskan pada awalnya terdapat dua bintang yang berdekatan. Gaya tarik – menarik antarbintang menyebabkan sejumlah materi mengalami proses pasang surut. Sebagian massa dari salah satu Matahari terlepas membentuk planet dan objek angkasa lain.
4) Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle. Teori ini menyatakan bahwa semula terdapat dua bintang yang mengelilingi medan gravitasi. Bintang satu menabrak bintang yang lain. Bintang yang bertahan akan menjadi Matahari dan bintang yang menjadi kepingan gas membentuk planet – planet serta benda angkasa. Benda angkasa seperti planet tertahan oleh gravitasi Matahari pada garis edarnya.
5) Teori Protoplanet
Teori Protoplanet atau kondensasi dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker dan Gerard P.Kuiper. Menurut kedua pakar tersebut, tata surya terbentuk dari gumpalan awan dan debu. Gumpalan awan gas mengalami pemampatan yang kemudian berpilin membentuk cakram. Partikel di bagian tengah cakram mengalami tekanan kuat dan membentuk Matahari. Bagian tepi yang berputar lebih cepat, terpecah menjadi gumpalan kecil kemudian membentuk planet dan objek angkasa lain seperti asteroid dan komet.
Itulah penjelasan singkat mengenai teori - teori pembentukan tata surya. Semoga pada artikel kali ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang proses pembentukan Tata Surya
( Baca Juga : Proses Pembentukan Jagat Raya )