Mitos - Mitos Seputar Teknologi yang Tak Seluruhnya Benar

Teknologi sering kali dikaitkan dengan fakta yang jelas dan bersifat ilmiah. Walaupun demikian, tingkat penggunaan teknologi saat ini tidak selalu demikian adanya.

Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya mitos - mitos yang beredar dikalangan pengguna smartphone dan dipercayai sebagai hal yang benar. Salah satu mitos yang beredar adalah tentang bahaya mengisi daya atau baterai smartphone semalaman penuh, atau pun kualitas baik atau buruknya layar smartphone ditentukan dengan resolusi yang digunakan.
Mitos - Mitos Seputar Teknologi yang Tak Seluruhnya Benar
Teknologi Informasi
Meskipun hal tersebut tidak didukung oleh bukti dan penjelasan ilmiah yang akurat, masih banyak pengguna smartphone yang memercayai hal itu.

Oleh karena itu, Tekno Aldebran telah merangkum beberapa mitos seputar teknologi yang masih dipercayai oleh para pengguna smartphone hingga saat ini.

1. Komputer MAC sama sekali tidak bisa diserang virus
Beberapa tahun lalu, perangkat MAC diidolakan sebagai perangkat bebas virus dan malware. Namun kenyataannya, dalam beberapa tahun belakangan ini, perangkat keluaran Apple tersebut mulai jadi sasaran para hacker  dan pengembang malware.

Hal ini ternyata juga turut diakui oleh Apple sebagai perintis perangkat tersebut, terlebih lagi setelah adanya serangan virus Trojan yang menjangkiti ribuan perangkat MAC di tahun 2012.

Bahkan, pada tahun lalu, serangan malware yang mengincar perangkat MAC sangat signifikan, jumlahnya melebihi dari keseluruhan serangan malware ke MAC OS X dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

Tak hanya itu, dalam perkembangan terbarunya, salah satu malware berbahaya untuk penyandera data, yaitu ransomware, juga dikabarkan mulai menyerang perangkat MAC. Serangan malware bernama KeyRanger ini merupakan yang pertama kalinnya terjadi di perangkat MAC.

2. Mode ‘ incognito ’ bukan berarti pengguna menjadi tak kelihatan
Hingga saat sekarang ini tak dapat dipungkiri bahwa terdapat sebuah kesalahpahaman mengenai istilah 'incognito' atau 'private mode' yang sering diartikan sebagai akses internet dengan akun anonim. Namun, maksud dari kedua mode tersebut tidaklah demikian.

Mode tersebut sebenarnya tidak membuat seseorang seolah tak terlihat ketika mengakses sebuah situs, tetapi peramban atau browser tidak akan melacak riwayat penjelajahan, menyimpan bookmarks, ataupun login secara otomatis pada akun yang biasa diakses. Namun, bukan berarti fitur ini dapat menyembunyikan identitas pengakses maupun ISP yang digunakan.

3. Baterai menjadi cepat rusak jika terus diisi ulang
Pada umumnya, pengguna smartphone percaya bahwa baterai akan mengalami kerusakan jika masih diisi daya meskipun kapasitas sudah full atau penuh. Namun, faktanya tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa pengisian daya berlebihan dapat merusak baterai.

Hal ini didukung oleh sejumlah fakta bahwa saat ini hampir seluruh smartphone telah menggunakan baterai lithium-ion. Jenis baterai ini memiliki kemampuan untuk mengehentikan pengisian daya ketika baterai penuh.

4. Pengecasan iPhone dilakukan setelah daya baterai dalam keadaan kosong
Mitos lainnya yang cukup populer yaitu iPhone harus diisi ketika kondisi baterai dalam keadaan kosong. Namun, perusahaan Apple ternyata membantah hal itu.

Perusahaan ini menuturkan bahwa baterai yang digunakan iPhone memungkinan pengguna untuk mengisi daya kapan saja. Apple juga menambahkan bahwa baterai lithium-ion yang digunakan itu bekerja pada sebuah siklus pengisian daya.

Jadi, ketika baterai sudah menyelesaikan satu siklus pengisian daya, iPhone yang sudah berkurang daya nya dapat langsung diisi ulang secara langsung, tanpa perlu menunggu sampai mati atau off.

5. Ukuran megapiksel tak selalu menentukan kualitas kamera
Saat ini hampir sebagian besar pengguna smartphone melihat kualitas kamera smartphone berdasarkan ukuran megapiksel yang diasumsikan bahwa semakin besar ukuran megapiksel maka semakin bagus kualitas kamera nya. Padahal ukuran megapiksel tidak selalu menentukan kualitas kamera yang lebih baik.

Faktor lain yang juga dapat memengaruhi kualitas kamera adalah sensor yang digunakan untuk menangkap cahaya. Oleh sebab itu, kamera dengan resolusi 8MP dan 12MP bisa menghasilkan foto yang kualitasnya kurang lebih sama. Namun, perlu diketahui bahwa semakin besar sensor yang digunakan, maka hasil piksel nya juga akan semakin besar.

Jadi, sebuah kamera tidak hanya ditentukan dari besarnya megapiksel, tetapi juga dari jumlah piksel yang bisa dihasilkan.

6. Smartphone dengan resolusi layar besar tidak selalu lebih baik
Sama hal nya seperti kamera, bagi sebagian pengguna smartphone percaya bahwa resolusi layar yang lebih besar akan memengaruhi kualitas layar. Sebab, resolusi yang lebih besar selalu dikaitkan dengan kualitas layar yang lebih baik.

Salah satu alasannya yaitu mata manusia tidak bisa melihat detail lebih dari 300 piksel per inci. Oleh karena itu, tampilan dengan kualitas di atas 300 piksel akan terlihat sama di mata manusia.

Berdasarka hal tersebut, maka saat ini perusahaan seperti Apple lebih fokus pada pengembangan teknologi layar yang lebih cerah, dibandingkan layar berkemampuan luar biasa.

7. Tidak perlu mematikan komputer setiap hari
Beberapa pengguna mungkin percaya bahwa sebuah komputer tidak harus dimatikan setiap hari. Tak sedikit diantara pengguna komputer yang lebih memilih masuk ke mode sleep dibandingkan mematikan komputer. Hal tersebut ternyata dapat mempersingkat ketahanan dan usia sebuah komputer.

Menurut situs Life Hacker, mematikan PC secara berkala ketika tidak digunakan dapat lebih menghemat daya dan membuat beberapa komponen beristirahat.  Kebiasaan ini dapat membuat komponen komputer maupun PC akan lebih tahan lama.

8. Mendekatkan magnet dengan komputer akan hapus seluruh data
Mitos ini tidak sepenuhnya salah, tapi dibutuhkan magnet yang sangat besar untuk dapat menghapus seluruh data dari hard drive komputer. Seorang ahli komputer berpendapat bahwa komputer modern baru akan benar-benar rusak jika didekatkan dengan magnet yang benar-benar kuat.

Selain itu, medan dari magnet tersebut harus benar-benar fokus pada perangkat yang dituju. Oleh sebab itu, magnet yang biasa ditempelkan di kulkas tidak akan memengaruhi penyimpanan hard drive komputer.

9. Radiasi ponsel sebabkan kanker otak
Radiasi dari ponsel memang dapat diserap oleh jaringan tubuh manusia, tapi tidak ada bukti yang cukup kuat dan signifikan untuk menjelaskan radiasi itu dapat memicu sel-sel kanker.

National Cancer Institute menjelaskan bahwa efek radiasi dari ponsel yang berpengaruh pada jaringan otak dan lainnya, memang masih jadi perhatian.

Walaupun demikian, hingga saat ini belum ada bukti bahwa sel dari manusia ataupun hewan yang terpengaruh oleh radio frekuensi sehingga menimbukan sel kanker.

Berlangganan Artikel Terbaru

Share on Google Plus

About TEKNO ALDEBRAN

Blog berbagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tentang Komputer, Mobile, Elektronika, Internet, Info Teknologi serta Tips dan Trik.