Jepang Luncurkan Pesawat Antariksa Nirawak Pembersih Sampah di Orbit Bumi

Setelah pesawat kargo milik Rusia gagal menjalankan misinya, kini giliran negara Jepang yang kembali meluncurkan terobosan baru, yaitu pesawat ruang angkasa tanpa awak pembersih sampah di orbit bumi.

Negara Jepang meluncurkan sebuah pesawat antariksa terbaru ke Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station / ISS) pada 9 Desember 2016 yang lalu. Selain misi mengirim kargo, pesawat ini nantinya juga akan menguji metode revolusioner untuk menyingkirkan sampah antariksa di ruang orbit bumi.
Jepang Luncurkan Pesawat Antariksa Nirawak Pembersih Sampah di Orbit Bumi
Kounotori 6.  Sumber : JAXA
Pesawat ruang angkasa tak berawak yang dinamai Kounotori 6, H-II Transfer Vehicle (HTV) keenam ini, diluncurkan oleh Japanese Space Agency (JAXA).

Pada pesawat ruang angkasa ini membawa beberapa persediaan, termasuk air, suku cadang dan perlengkapan percobaan baru lainnya. Peluncuran pesawat kargo nirawak tersebut sangat disambut baik oleh kru ISS, karena pesawat kargo nirawak milik Rusia tidak berhasil mendarat di ISS pada tanggal 1 Desember 2016 lalu, Untungnya kru ISS tidak terancam bahaya karena kehabisan pasokan akibat insiden tersebut.

Setelah menyelesaikan misi kargonya, pesawat tanpa awak ini akan memulai percobaan misinya di orbit bumi yaitu latihan untuk membersihkan puing-puing di ruang angkasa.

Nantinya , pesawat ini akan membentangkan tali dengan panjang sekitar 700 meter yang disebut Kounotori Intergrated Tether Experiment (KITE). Tali tersebut merupakan jenis tether elektomagnetik (EDT) dan memiliki massa seberat 20 kg. Tali Tether telah ini dirancang untuk menghasilkan hambatan pada atmosfer, sehingga menghasilkan tarikan pada pesawat ruang angkasa tersebut. Ide teknologi mutakhir ini bisa digunakan untuk membersihkan puing-puing antariksa di masa depan dengan menyeretnya keluar dari orbit bumi.

Para ahli memperkirakan bahwa terdapat sekitar jutaan puing-puing berukuran sebesar kerikil, puluhan ribu  puing-puing berukuran lebih besar dari bola tenis dan ribuan puing-puing dengan massa seberat 100 kg, yang keberadaanya tersebar di sekitar orbit bumi. Saat ini, tak banyak hal yang bisa kita lakukan terhadap puing-puing yang berukuran sangat kecil, namun untuk puing-puing yang ukurannya lebih besar, teknologi ini dapat digunakan untuk membantu membersihkan sampah - sampah antariksa tersebut dari orbit bumi.

JAXA berencana akan menjalankan eksperimennya selama sekitar satu minggu, setelah itu Pesawat Kuonotori 6 ini akan kembali mengorbit dan terbakar di atmosfer bumi.

Berlangganan Artikel Terbaru

Share on Google Plus

About TEKNO ALDEBRAN

Blog berbagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tentang Komputer, Mobile, Elektronika, Internet, Info Teknologi serta Tips dan Trik.